Plot Hole di Zelda Tears of The Kingdom
Plot Hole di Zelda Tears of The Kingdom, Dalam perjalanan cerita The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom, penggemar dihadapkan pada dunia yang luas dan penuh petualangan. Meskipun gameplay dan kesuksesan secara keseluruhan mendapat pujian, seperti yang sering terjadi dalam karya seni, tidak semuanya sempurna. Artikel ini akan menjelajahi enam plot hole terbesar yang dapat mengundang kebingungan dan kekecewaan di antara penggemar setia, merinci tantangan naratif yang dihadapi oleh pengembang dan dampaknya terhadap pengalaman bermain.
Inilah 6 Plot Hole terbesar di Zelda Tears of the Kingdom
-
Tidak Ada Pahlawan di Masa Lalu Hyrule Kuno: Salah satu plot hole yang mencolok adalah ketidakhadiran pahlawan dalam cuplikan masa lalu Hyrule kuno. Meskipun hadirnya leluhur Zelda dan Sages memberikan dimensi baru pada cerita, ketiadaan pahlawan seperti Link di saat-saat krusial, seperti saat Ganondorf dan Zelda menghadapi takdir mereka, menimbulkan pertanyaan besar. Penyelidikan lebih lanjut tentang bagaimana kekosongan ini memengaruhi dinamika narratif dan apakah ada rencana pengembang untuk mengisi kesenjangan ini menjadi krusial dalam pemahaman plot game.
-
Lokasi Divine Beasts yang Menghilang: Suatu ketidaksesuaian dalam cerita adalah hilangnya Divine Beasts, yang sebelumnya memiliki peran khusus dalam Breath of the Wild. Meskipun beberapa teori penggemar mencoba menjelaskan hilangnya mereka karena rentan terhadap kendali Ganon, keanehan ini harus diatasi dalam cerita. Pertanyaan tentang nasib dan peran Divine Beasts dalam konflik dengan Ganon menjadi esensial, dan penjelasan yang kurang dapat merugikan pemahaman menyeluruh terhadap dunia Tears of the Kingdom.
-
Sisa-sisa Teknologi Sheikah yang Menghilang: Hilangnya teknologi Sheikah, yang sebelumnya menjadi pilar utama dalam menghadapi Ganon, menciptakan kekosongan narratif yang mencolok. Meskipun sutradara game memberikan beberapa komentar, pemain masih ditinggalkan dengan ketidakjelasan mengenai alasan dan konsekuensi dari penghilangan ini. Penjelasan yang lebih mendalam tentang keanehan ini dan bagaimana Zonai technology menggantikan peran Sheikah technology dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang evolusi dunia game.
-
Celah Waktu Antara Breath of the Wild dan Tears of the Kingdom: Tantangan dalam menentukan periode waktu antara dua game ini menciptakan kompleksitas tersendiri. Meskipun terdapat indikasi bahwa Tears of the Kingdom berlangsung beberapa tahun setelah kejadian Breath of the Wild, ketidakjelasan dalam perubahan-perubahan kecil seperti penampilan tiba-tiba karakter NPC yang lebih tua atau ketidakseimbangan dalam perkembangan lokasi tertentu meninggalkan penggemar dengan pertanyaan belum terjawab. Analisis mendalam tentang periode ini dapat membantu menetapkan kronologi dan menghilangkan ketidakpastian bagi para penggemar.
-
Kekuatan dan Tujuan Master Sword: Plot hole seputar Master Sword yang pecah dalam waktu yang sangat singkat setelah digunakan untuk melindungi Zelda dan Link mengejutkan. Meskipun beberapa teori mencoba menjelaskan bahwa ketidaktahuan penggunaan kekuatan oleh Ganondorf selama ribuan tahun membuat serangan ini sangat kuat, eksplanasi yang lebih rinci tentang mekanisme kehancuran Master Sword dapat meredakan kebingungan penggemar. Pemahaman yang lebih dalam tentang kekuatan pedang ini dan cara ia dapat dihidupkan kembali dapat memberikan konteks yang diperlukan.
-
Relevansi Cerita Breath of the Wild dalam Sekuel Ini: Penggemar bingung oleh sejauh mana Tears of the Kingdom berfungsi sebagai sekuel langsung dari Breath of the Wild. Sementara beberapa karakter mengenali peristiwa sebelumnya, ketidakjelasan tentang bagaimana dunia Hyrule dan karakter tertentu berkembang dari game sebelumnya menciptakan ketidaksesuaian dalam cerita. Penguraian lebih rinci tentang interaksi dan perkembangan karakter yang kembali dari game sebelumnya dapat menyediakan jawaban yang lebih memuaskan bagi para penggemar yang mencari konsistensi dalam narasi.
Kesimpulan
Dalam mengulas plot hole yang terdapat dalam The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom, kita menemui sejumlah pertanyaan yang meruncing, mengundang para penggemar untuk merenung lebih dalam tentang dunia Hyrule yang terus berkembang. Meskipun kekosongan naratif dapat menjadi sumber kekecewaan, kita juga harus mengakui keindahan dalam permainan ini, yang terus memikat pemain dengan gameplay yang mengesankan. Terlepas dari plot hole, pengalaman bermain tetap memikat, dan misteri yang tertinggal memberikan kesempatan bagi para pengembang untuk merinci kisah yang semakin kompleks.
Melalui kritik dan pertanyaan yang dihadirkan oleh plot hole, para penggemar berkontribusi pada proses kreatif, memberikan umpan balik berharga bagi para pengembang. Dengan demikian, kita dapat melihat masa depan The Legend of Zelda sebagai panggung bagi pengembangan cerita yang lebih mendalam dan memuaskan. Dalam kerumitan plot, kita menemukan keindahan tantangan yang mendorong eksplorasi kreatif dan penemuan. Dengan harapan akan evolusi lebih lanjut, kita menantikan petualangan berikutnya dalam dunia magis The Legend of Zelda.